Nada Sōsō bercerita tentang kehidupan seorang pemuda bernama Yōtaro Aragaki (Satoshi Tsumabuki) yang hidup mandiri di Naha, sebuah kota di kepulauan Okinawa. Pada suatu hari, Kaoru (Masami Nagasawa),
adiknya yang tinggal terpisah dengannya selama bertahun-tahun di pulau
lain memutuskan untuk melanjutkan sekolah sebagai siswi SMA di Naha.
Yotaro mengizinkannya untuk tinggal bersama. Sebelum menjemput Kaoru di dermaga,
Yōtaro merapikan kamarnya dan menemukan boneka yang sering dimainkan
Kaoru semasa kecil. Yōtaro pun teringat kembali akan masa lalunya. Pada
saat berumur 8 tahun, ibu Yōtaro yang janda menikah lagi dengan seorang musikus jazz.
Anak musikus tersebut adalah Kaoru, yang umurnya berselisih 5 tahun
dengan Yōtaro.
Bertahun-tahun kemudian, ayah Yōtaro pergi meninggalkan
keluarganya. Seiring kepergiannya, ibu Yōtaro jatuh sakit. Dalam kondisi
kritis, ibu Yōtaro meminta Yōtaro untuk tinggal di rumah nenek Yōtaro
di sebuah pulau di Okinawa.
Tak lama kemudian ibunya meninggal. Akhirnya, Yōtaro dan Kaoru tinggal
bersama nenek mereka. Pada usia 16 tahun, Yōtaro pun kembali ke Naha.
Ia tidak melanjutkan pendidikannya dan memutuskan untuk bekerja keras
demi mewujudkan cita-citanya. Setelah Yōtaro dan Kaoru bertemu kembali,
mereka membahas banyak kenangan masa kecil dan peristiwa yang dialami
selama hidup terpisah. Sejak Kaoru tinggal bersamanya, kehidupan Yōtaro
semakin ramai. Banyak yang tidak tahu bahwa mereka adalah saudara tiri, bahkan Kaoru sendiri tidak mengetahuinya.
Atas bantuan Tuan Kameoka, Yōtaro berhasil mendapatkan lahan dan
modal untuk membangun restoran. Tetapi saat impian itu terwujud, ia
menyadari bahwa ia telah ditipu, dan lahan yang dipakainya untuk
mendirikan restoran adalah ilegal. Demi membantu kakaknya, Kaoru bekerja
sambilan secara diam-diam, namun Yōtaro mengetahuinya dan ia sangat
tidak menyetujui upaya adiknya. Kaoru pun kecewa dan dalam perjalanan
pulang, ia bertemu dengan ayahnya di sebuah klub. Hari berikutnya,
setelah melihat pengumuman kelulusan di SMA, Kaoru memutuskan untuk
tinggal terpisah dengan Yōtaro dengan alasan agar lebih dekat dengan
kampus, Universitas Ryukyu.
Yōtaro memakluminya namun ia tidak mengetahui perasaan Kaoru yang
sebenarnya. Saat berkumpul dengan teman-temannya, Yōtaro mendengar gosip
bahwa Kaoru berbincang-bincang berdua dengan seorang pria paruh baya di
suatu klub. Untuk membuktikan hal tersebut, Yōtaro pun mengunjungi klub
tersebut. Sesampainya di sana, ia bertemu dengan ayah tirinya dan
menyadari bahwa pria yang dimaksud oleh teman-temannya adalah ayah
kandung Kaoru yang telah meninggalkannya. Ia telah memberitahu Kaoru
bahwa tidak ada hubungan darah antara Yōtaro dengan Kaoru. Yōtaro pun
marah atas tindakan ayah tirinya, namun semua sudah telanjur terjadi.
Kaoru tetap pergi meninggalkan Yōtaro.
Satu setengah tahun kemudian, Kaoru mengirimkan surat pada Yōtaro bahwa ia akan mengikuti upacara Hatachi (Hari Kedewasaan).
Yōtaro pun bekerja keras agar dapat memberikan hadiah kepada adiknya
saat upacara itu berlangsung. Pada suatu malam, Yōtaro melihat pertanda
bahwa badai akan melanda wilayah Okinawa.
Saat badai datang, jendela rumah kontrakan Kaoru dipecahkan oleh dahan
pohon yang tertiup angin sehingga air memasuki kamarnya. Saat ia tidak
mengetahui apa yang harus dilakukan, Yōtaro segera datang menolongnya.
Ia segera menutup jendela dengan menggunakan pintu yang ditahan oleh
lemari. Saat badai mereda, Kaoru menyadari bahwa Yōtaro sedang demam
tinggi. Ia pun segera dibawa ke rumah sakit dengan ambulans. Dokter
mengatakan bahwa Yōtaro menderita radang penyakit jantung yang parah, di
mana salah satu penyebabnya adalah kerja keras secara berlebihan. Tak
lama kemudian, Yōtaro meninggal dunia. Upacara kematian Yōtaro dihadiri
kerabat dan teman-teman dekat Yōtaro. Tak beberapa lama setelah itu,
Kaoru menerima hadiah yang dikirim oleh Yōtaro lewat pos, yang
dipersiapkan jauh sebelum hari kematiannya. Setelah dibuka, ia mendapati
sebuah kimono
dan sepucuk surat. Ia pun membaca surat tersebut, kemudian menangis dan
menyadari bahwa selama ia kuliah, kakaknya telah bekerja keras demi
memberikan hadiah itu untuknya.
Berikut adalah lirik lagu Nada Sou Sou yang dinyanyikan Natsukawa Rimi beserta terjemahannya dalam Bahasa Indonesia.
Furui ARUBAMU mekuri
Arigatou tte tsubuyaita
Itsumo itsumo mune no naka
Hagemashite kureru hito yo
Hare wataru hi mo ame no hi mo
Ukabu ano egao
Omoide tooku asete mo
Omokage sagashite
Yomigaeru hi wa nada sousou
Ichiban hoshi ni inoru
Sore ga watashi nokuse ni nari
Yuugure ni miageru sora
Kokoro ippai anata sagasu
Kanashimi ni mo yorokobi ni mo
Omou ano egao
Anata no basho kara watashi ga
Mietara kitto itsuka
Aeru to shinji ikite yuku
Hare wataru hi mo ame no hi mo
Ukabua no egao
Omoide tooku asete mo
Samishikute koishikute
Kimi he no omoi nada sousou
Aitakute aitakute
Kimi he no omoi nada sousou
Arigatou tte tsubuyaita
Itsumo itsumo mune no naka
Hagemashite kureru hito yo
Hare wataru hi mo ame no hi mo
Ukabu ano egao
Omoide tooku asete mo
Omokage sagashite
Yomigaeru hi wa nada sousou
Ichiban hoshi ni inoru
Sore ga watashi nokuse ni nari
Yuugure ni miageru sora
Kokoro ippai anata sagasu
Kanashimi ni mo yorokobi ni mo
Omou ano egao
Anata no basho kara watashi ga
Mietara kitto itsuka
Aeru to shinji ikite yuku
Hare wataru hi mo ame no hi mo
Ukabua no egao
Omoide tooku asete mo
Samishikute koishikute
Kimi he no omoi nada sousou
Aitakute aitakute
Kimi he no omoi nada sousou
***********************************************************************************
Aku membolak-balik album foto lama
Dan berbisik, "Terima kasih"
Untuk orang di hatiku
Yang selalu ada untuk menghiburku
Pada hari-hari yang jelas, pada hari hujan
Senyum itu memasuki pikiranku
Meskipun kenangan memudar ke kejauhan
Aku akan mencari jejak yang kau tinggalkan
Dan ingat kamu di hari yang penuh tangis
Aku berdoa dengan bintang pertama di malam hari
Ini menjadi kebiasaanku
Sambil menatap langit malam
Dan mencarimu dengan segenap hatiku
Dalam kesedihan, dalam kebahagiaan
Senyum memasuki pikiranku
Jika kamu bisa melihatku dari tempatmu berada
Kemudian aku akan menjalani hidupku
Percaya bahwa kita akan bertemu lagi suatu hari nanti
Pada hari-hari yang jelas, pada hari hujan
Senyum memasuki pikiranku
Meskipun kenangan memudar ke kejauhan
Aku akan kesepian, aku akan rindu
Saat aku memikirkanmu, air mata mengalir tanpa henti
Aku ingin melihatku, aku ingin melihatmu
Saat aku memikirkanmu, air mata mengalir tanpa henti
Dan berbisik, "Terima kasih"
Untuk orang di hatiku
Yang selalu ada untuk menghiburku
Pada hari-hari yang jelas, pada hari hujan
Senyum itu memasuki pikiranku
Meskipun kenangan memudar ke kejauhan
Aku akan mencari jejak yang kau tinggalkan
Dan ingat kamu di hari yang penuh tangis
Aku berdoa dengan bintang pertama di malam hari
Ini menjadi kebiasaanku
Sambil menatap langit malam
Dan mencarimu dengan segenap hatiku
Dalam kesedihan, dalam kebahagiaan
Senyum memasuki pikiranku
Jika kamu bisa melihatku dari tempatmu berada
Kemudian aku akan menjalani hidupku
Percaya bahwa kita akan bertemu lagi suatu hari nanti
Pada hari-hari yang jelas, pada hari hujan
Senyum memasuki pikiranku
Meskipun kenangan memudar ke kejauhan
Aku akan kesepian, aku akan rindu
Saat aku memikirkanmu, air mata mengalir tanpa henti
Aku ingin melihatku, aku ingin melihatmu
Saat aku memikirkanmu, air mata mengalir tanpa henti
Filem yg bagus, latar belakang Okinawa Naha -shi , saya pernah tinggal di Okinawa dan sempat belajar Shanshin, lagu Hana, nada asou sou , juu ku no haru dll sa..Okinawa yoi toko Ichi dou wa menshore...sa Yui Yui..walopun saya baru nonton filem ini, saya terkenang lagi sama Okinawa ...arigato ...Okinawa churakagi..
返信削除