ERROR SYSTEM >_

Dear blog reader, bencana sedang melanda blog saya. Jadi untuk bulan ini (Juli 2012) mungkin saya akan nganggur dulu untuk blogging! Sedih & tersiksa gak bisa ngepost! Entah kenapa belakangan blog saya tidak bisa digunakan untuk memposting artikel, bahkan menyimpannya dalam draft juga tidak bisa... mungkin modemnya yang over ("T_T) ~sabar sabar.... yoi ichi nichi yo...

2012年5月27日

Abjad Jepang Bikin Kacau

Konbanwa, mina-chan! O genki desu ka? Hahaha kali ini aku mau ngpost tentang humor bahasa Jepang. Semoga saja menghibur ya teman-teman, 39! ^^

  • oleh Muhadiono, di majalah Intisari-Agustus 2000

Pada zaman pendudukan Jepang, di Kediri, Jatim, kota tempat saya bersekolah, ada peraturan yang mengharuskan tiap rumah dipasangi papan nama pemiliknya dengan menggunakan huruf Jepang (hiragana & katakana). Tenu tidak seorangpun berani melanggar. Tentara Jepang kan terkenal galak-galak.


Abjad huruf Jepang bukan huruf tunggal seperti abjad Latin, tetapi suku kata seperti huruf Jawa. Juga tidak mengenal huruf yang berbunyi "el" atau huruf mati kecuali "en" yang diucapkan sebagai "ng" di akhir kata. 

Tak heran, kata Solo, misalnya, ditulis Soro, demikian juga pengucapannya. Untuk huruf mati, dipakai suku kata yang berbunyi "u" sebagai tambahan di belakangnya. Misalya kabar ditulis kabaru, amal ditulis amaru, Sragen ditulis Suragen dan seterusnya.

Dalam praktek, penulisan nama-nama Indonesia khususnya Jawa, terpaksa melanggar ketentuan itu. Jika mempertahankan patokannya, bisa tidak mengenakkan si empunya nama. Contohnya, "Asmoro" bisa menjadi A-su-mo-ro dalam tulisan Jepang. Dalam bahasa Jawa kata itu berarti "anjing datang". Terpaksa lah ditulis menjadi A-sa-mo-ro atau A-se-mo-ro. Lebih payah kalau orang yang bernama Askul. Menurut patokan, nama itu harus ditulis menjadi A-su-ku-ru, yang dalam bahasa Jawa berarti anjing kurus. Kalau tak ingin di olok-olok, maka harus diubah menjadi A-sa-ku-ra misalnya!

2 件のコメント:

harap komentar yang sopan ya ^^