Mungkin kita harus menanyakan pertanyaan itu kepada Yoshikazu Tanaka, 
pendiri sekaligus pemilik Gree, perusahaan game yang khusus bermain di 
telepon genggam.
Profesional muda yang baru berusia 35 tahun ini belum lama masuk dalam jajaran 10 besar orang-orang terkaya di Jepang
 dengan total kekayaan $3,5 Miliar. Tapi sayangnya, diawal minggu ini 
saham perusahaan Gree jatuh dengan gaya batu, sehingga Tanaka langsung 
kehilangan nilai saham sebesar Rp. 6,4 triliun hanya dalam waktu 2 hari.
 Ouch. 
Kenapa saham Gree bisa jatuh? Rupanya beberapa game yang ditawarkan Gree
 diduga kuat mengandung unsur perjudian. Badan Perlindungan Konsumen 
Jepang melaporkan bahwa banyak anak-anak muda yang menghamburkan uang 
(orang tua mereka) untuk membeli barang-barang virtual di dalam game 
yang mereka mainkan.
DeNa, perusahaan game sosial terbesar di Jepang serta saingannya 
Gree, juga tidak luput dari peringatan Badan Perlindungan Konsumen dan 
kritikan pedas para orang tua. Zaman memang sudah berubah. Tampaknya 
anak-anak sudah tidak lagi keluar rumah dan main sambil lari-larian.

0 件のコメント:
コメントを投稿
harap komentar yang sopan ya ^^